Dibawah ini merupakan 7 mitos menyesatkan mengenai kanker payudara yang telah beredar di kalangan masyarakat umum seperti dijelaskan oleh dr. Adhiatma Gunawan.
1. Mitos: Hanya wanita yang berlatar belakang keluarga pengidap kanker, yang dapat terkena kanker payudara
Faktanya, Sekitar 70% wanita penderita kanker payudara, justru tidak memiliki latar belakang tersebut. Namun, jika ada keluarga terdekat (misalnya ibu atau saudari) Anda yang mengidap kanker payudara, artinya risiko Anda terkena kanker payudara, meningkat.
2. Mitos: Penggunaan bra berkawat dapat memicu risiko terkena kanker payudara
Faktanya, Teori bahwa penggunaan bra berkawat dapat memampatkan saluran limfatik, menjadikan racun menumpuk sehingga menyebabkan kanker, telah dibantah. Karena, penggunaan bra atau jenis pakaian dalam lainnya tidak memicu terjadinya kanker.
3. Mitos: Wanita yang memiliki payudara kecil, risiko terjangkit kanker payudara lebih kecil
Faktanya, Ukuran payudara tak mempengaruhi kanker payudara, hanya saja, ukuran payudara yang besar akan menyulitkan untuk pendeteksian kanker tersebut.
4. Mitos: Kanker selalu berawal dengan adanya benjolan
Faktanya, Selain benjolan, gejala awal kanker payudara adalah pembengkakan, iritasi, puting menjadi kemerahan atau bersisik. Kanker payudara juga dapat menyebar hingga ke bagian ketiak.
5. Mitos: Sering mengkonsumsi kafein dapat menyebabkan kanker
Faktanya, Tidak ada hubungan antara mengkonsumsi kafein dan kanker .
6. Mitos: Wanita yang kelebihan berat badan, memiliki tingkat risiko yang sama dengan wanita yang memiliki berat badan normal
Faktanya, Penderita obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara, terutama setelah memasuki masa menopause.
7. Mitos: Pemeriksaan rutin dengan mammograms dapat meningkatkan risiko kanker payudara akibat radiasinya
Faktanya, Memang benar, bahwa mammograms menggunakan radiasi, tapi, jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan manfaat dari tes tersebut. Mammograms dapat mendeteksi adanya benjolan jauh lebih dulu sebelum Anda merasakan adanya masalah di payudara Anda.
Friday, February 2, 2018
SABUN BIASA BISA SEBABKAN INFEKSI MISS V
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sabun yang tidak khusus untuk daerah intim dapat merusak jaringan di daerah miss V, sehingga organ intim wanita lebih mudah terkena infeksi penyakit yang diakibatkan oleh virus herpes, bakteri Chlamydia hingga virus HIV. Pemakaian sabun dapat menyebabkan bacterial vaginosis, yaitu kondisi dimana keseimbangan bakteri baik di daerah intim terganggu.
⠀
Daerah kewanitaan memang tidak boleh terpapar produk yang dapat menurunkan kadar pH (keasaman) karena dapat mengganggu perkembangan bakteri baik yang melindungi vagina. Produk-produk sabun mandi, shower gel, dan sabun pembersih yang mengandung parfum ternyata berisiko tinggi menyebabkan infeksi pada miss V.
⠀
Saat membersihkan miss V, kamu sangat disarankan untuk tidak memakai sabun mandi dengan parfum atau pewangi. Ini karena sebenarnya vagina mampu membersihkan dirinya sendiri.
⠀
Daerah kewanitaan memang tidak boleh terpapar produk yang dapat menurunkan kadar pH (keasaman) karena dapat mengganggu perkembangan bakteri baik yang melindungi vagina. Produk-produk sabun mandi, shower gel, dan sabun pembersih yang mengandung parfum ternyata berisiko tinggi menyebabkan infeksi pada miss V.
⠀
Saat membersihkan miss V, kamu sangat disarankan untuk tidak memakai sabun mandi dengan parfum atau pewangi. Ini karena sebenarnya vagina mampu membersihkan dirinya sendiri.
Subscribe to:
Posts (Atom)